SELAMAT DATANG

Minggu, 21 Agustus 2011

Bagamana Belajar Fisika yang baik

Bagamana Belajar Fisika yang baik

Science Corner‎ > ‎Pendidikan Dasar‎ > ‎SMP‎ > ‎IPA Fisika‎ > ‎

Bagaimana Belajar Fisika yang Baik ?

Dari milis Fisika Indonesia, kakak kita Haryo Sumowidagdo, menerangkan bagaimana cara belajar fisika yang baik ..., berikut ini adalah pendapatnya (Catatan: Bagai adik-adik yang menyukai Fisika, ada baiknya mengikuti nasihat ini, jangan sampai menyesal dikemudian hari karena mengambil 'cara' yang salah @_@ ) : 

Pendapat saya sampai hari ini belajar fisika terbaik adalah dengan mengikuti kembali bagaimana suatu konsep/teori fisika ditemukan, dan bagaimana fisikawan sebenarnya bekerja.

1. Demonstrasi, percobaan, dan peragaan fisika.
Maxwell Boltzmann Distribution Experiment

2.Menghubungkan bagian #1 dengan analisis kuantitatif dan formulasi matematika dari fisika.

3. Penggunaan formulasi matematika dari #2 untuk problem-problem yang lebih sulit.

4. Pengujian hasil-hasil yang diperoleh pada #3 dengan eksperimen.

Pada umumnya, pengajaran fisika di SMA maupun universitas tingkat I langsung melompat ke nomor 3 dan 4. Sehingga hubungan antara fenomena (gejala fisika di alam) dan formulasi (perumusan matematika dari suatu konsep fisika) terputus. Nomor 1 dan 2 biasanya cuma diceritakan (atau dianggap sudah tahu).

Hasil dari pendidikan setengah-setengah ini adalah siswa pada umumnya pecah menjadi dua golongan:

1. Golongan pertama adalah orang yang merasa fisika hanya merupakan corat-coret di atas kertas atau program komputer, dan tidak berlaku di dunia nyata --> Ini pendapat yang jelas salah, karena persamaan-persamaan fisika itu berasal dari pengamatan dan eksperimen di dunia nyata.

2. Golongan kedua adalah orang yang mampu melakukan perhitungan rumit di atas kertas atau memprogram komputer, namun tidak bisa mengkaitkan perhitungan tersebut dengan suatu fenomena/besaran fisika yang nyata --> Ini bukan fisikawan melainkan matematikawan.

Penerapan sistem belajar semacam ini memang sulit karena mensyaratkan siswa menguasai matematika. Pribadi saya menganggap tidak realistis untuk mengajarkan fisika tanpa matematika: Siswa yang mempelajari fisika tanpa matematika memang menjadi tahu konseptual/ide, namun mereka tidak mampu menyelesaikan persoalan nyata yang memerlukan analisis dan perhitungan kuantitatif. Padahal salah satu uji kebenaran konsep teori fisika dengan hasil eksperimen adalah kesesuaian secara kuantitatif.

Tantangannya disini adalah untuk point #1 dan #2: Bagaimana mendesain dan melaksanakan eksperimen-eksperimen yang mudah, biayanya terjangkau, namun tetap menggambarkan prinsip fisika dengan benar.

Dulu saya ingat ada 2 buku karangan Hans-Jurgen Press yang diterbitkan Penerbit Angkasa Bandung yakni 'Bermain dengan Ilmu Pengetahuan' dan 'Rahasia Sehari-hari' yang berisi banyak percobaan-percobaan semacam ini. Demikian pula buku 'How Things Works' dari Louis Bloomfeld saya dengar sangat bagus.

Pengalaman saya .. siswa pada umumnya baru percaya jika memang mereka melihat buktinya didepan mata: bahwa rumus fisika itu memang benar, bisa dibuktikan, dan bisa memprediksi hasil eksperimen.
Dan bukan cuma sekedar rumus yang direkayasa namun tidak memiliki kaitan dengan dunia nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar